NAMA
: IRFAN FATHURRAHMAN
KELAS
: 3 EB 23
NPM
: 23210599
TUGAS BAHASA
INDONESIA 2
PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran Induktif merupakan
penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan
suatu simpulan yang umum. Dengan kata lain, simpulan yang di peroleh tidak
lebih khusus daripada pernyataan(premis).
Bentuk penalaran induktif adalah :
1.
Generalisasi : proses penalaran yang
mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untukmendapatkan
simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Jika dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Sahih tidak sahih nya data simpulan
dari generalisasi itu dapat dilihat dari hal hal berikut :
1.
Data harus memadai jumlahnya. Makin
banyak data yang dipaparkan makin sahih simpulan yang diperoleh.
2.
Data harus mewakili keseluruhan
3.
Pengecualian perlu diperhitungkan
karna data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data.
Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
Generalisasi sempurna Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
Generalisasi tidak sempurna Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
2.
Analogi : Cara penarikan penalaran
secara membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Siska adalah lulusan Akademi B
Siska dapat menjalankan tugasnya
dengan baik
Andi adalah lulusan Akdemi B
Oleh sebab itu, Andi menjalankan
tugasnya dengan baik
Tujuan penalaran secara Analogi
adalah sebagai berikut :
·
Analogi dilakukan untuk meramalkan
kesamaan.
·
Analogi digunakan untuk
menyingkapkan kekeliruan
·
Analogi digunakan untuk menyusun
klasifikasi
3.
Hubunagan kausal : Penalaran ysng
diperoleh dari gejala-gejala saling berhubungan. Misalnya, Tombol ditekan,akibatnya
bel berbunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, hunungan kausal ini sering
ditemukan. Hujan turun dan jalanan becek. Ia kena penyakit kanker otak dan
meninggal. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar
masalah , yaitu sbb :
a.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat
ini berpola A menyebabkan B, Hubungan ini dapat pula berpola A menyebabkan
B,C,D dan sterusnya. Jadi, efek dari peristiwa yang dianggap penyebab kadang
lebih dari satu.
Kalau kita melihat sebiji mangga hatuh dari batangnya kita akan memperkirakan
beberapa kemungkinan penyebabnya. Andaikata angin tiba-tiba bertiup A, dan
hujan tiba tiba turun B, ternyata tidak sebuah mangga pun jatuh E, tentu kita
dapat menyimpulkan bahwa jatuh nya mangga itu disebabkan oleh lemparan
anak-anak C
b. Akibat-sebab
Dapat
kita lihat pada peristiwa seseorang pergi kedokter. Ke dokter merupakan
akibat dan sakit merupakan sebab.
c.
Akibat-akibat
Akibat-akibat
adalah suatu penalaran yang menyariratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat”
langsung disimpulkan pada suatu “akibat” yang lain .
Contoh
nya:
Ketika
pulang dari pasar, ibu anya melihat tanah dihalamannya yang becek. Ibu langsung
menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basak.
4.
Salah Nalar
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
Salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Jadi berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi apabila pengambilan kesimpulan tidak didasarkan pada kaidah-kaidah penalaran yang valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering kita jumpai, yaitu: menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perampatan-lebih, parsialitas, pembuktian analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda